De-dollarisasi

De-dollarization

Dollar AS sudah sangat lama mendominasi perdagangan global dan aliran modal investor, tetapi negara-negara BRICS secara aktif mencari alternatif untuk mengurangi ketergantungan mereka pada AS.

  • Brasil dan China sudah sepakat untuk meninggalkan dollar AS dalam transaksi dagang dengan memilih menggunakan mata uang mereka sendiri.
  • India dan China berencana untuk bertransaksi dalam mata uang masing-masing guna mengurangi ketergantungan pada dollar.
  • Pada tahun 2022, bank-bank sentral membeli emas dalam jumlah banyak sekali sejak 1987, yang menyiratkan keinginan untuk mendukung mata uangnya dengan emas, bukan dollar.
  • Negara-negara yang mendukung secara aktif membuang cadangan dollarnya dengan meningkatkan cadangan emas dan yuan.
  • Sejak tahun 2000, lambat tapi pasti, andil dollar AS mulai berkurang di cadangan valas global (tahun 2000 >70%; 2022 <60%).

Menurut IMF, pada tahun-tahun belakangan ini, andil dollar AS di cadangan internasional mulai "tercuri" oleh dollar Australia (1,9%), dollar Kanada (2,5%), dan yuan China (2,8%). Yuan menyumbang sekitar 25% dari bagian yang tercuri. China, yang mendekati sejumlah negara yang sedang naik daun dan siap mengintensifkan de-dollarisasi, akan terus berusaha meningkatkan kehadirannya di kancah ekonomi internasional dan pasar uang dengan melakukan de-dollarisasi yang diikuti yuanisasi.

Pada bulan Maret, Sino-Brazilian Banco BOCOM BBM bergabung ke CIPS (China Interbank Payment System), SWIFT versi China. Di saat yang sama, People's Bank of China menunjuk lembaga Brasil di ICBC (bank terbesar di dunia berdasarkan jumlah aset) sebagai bank kliring yuan di Brasil. Brazil sendiri menaikkan jumlah cadangannya dalam yuan menjadi 5,4%, meskipun ini lebih banyak daripada dalam euro (4,7%), tetapi dengan latar belakang 80% cadangan dalam dollar, pertumbuhan yuan tampak kurang baik. Di waktu yang bersamaan, dalam hal likuiditas, volume deposit dalam yuan tetap cukup rendah di kisaran $200-300 miliar (data resmi terakhir ~¥1.66 triliun)

China bekerja sangat kerja mempromosikan yuan di pasar luar negeri sebagai mata uang settlement, menggunakan volume dagangnya yang sangat besar, tetapi sejauh ini masih sebatas ekspansi ruang finansial, belum menggantikan dollar. Dan meski faktanya dollar AS kehilangan sebagian posisinya di arena internasional, nilainya tidak terpengaruh. Faktor kunci harga dollar masih tetap kebijakan moneter Fed dan juga ekspektasi pasar untuk kebijakan moneter mendatang regulator ini.

Artikel Terakhir
Semua Artikel